Rabu, 15 Desember 2010

Pilkada Karo Dihiasi Demo, Masyarakat di Balbal...?

Kapolres TK berbincang serius ditengah demo sedang berlangsung dijalan jalan raya Berastagi - Medan tepatnya di Green Hotel Berastagi
 
       Pilkada Karo telah berlangsung pada bulan Oktober 2010 lalu, dengan 10 pasang calon, yang mana sebelumnya 13 pasang bakal calon bupati/wakil bupati karo telah memdaftarkan 
diri ke KPUD Kab Karo di Kabanjahe , 
sehingga bkal calon Bupati Karo dr Valentino Tarigan S.Pd menyampaikan pengaduan ke PTUN.Dimedan dan dinyatakan menang guna ikut sebagai calon. Wlai nasi telah jadi bubur. Sebab pemilihan telah selesai berlangsung baru keputusab KPUN keluar.

     Demikian juga setelah pemilihan berlangsung dan secara  perhitungan sementara diketahui ( belum pengumuman KPUD Karo ) demopun terjadi, Sebab para calon ( 8 Pasang ) yang menemukan beberapa karancuan yang dinilai menyalahi peraturan pilkada. Yang mana beberapa masyarakat deketahui menerima uang dari salah seurang calon ( Money Politik ).
 
        Juga diketahui warga ada yang memilih secara berulang-ulang untuk memilih salah satu kandidat, serta ditemukan ribuan belangko (C7) pemilihan kosong disebuah rumah penduduk yang dicurigai digunakan untuk belangko memilih salah seorang kandidat.
Masyarakat menuntut agar pemilihan dinyatakan batal serta menuntut ulang.
        Ketika saat dilakukannya perhitungan suara untuk daerah pemilihan di Kecamatan Kabanjahe. Mendapat tantangan demo yang menuntut suara yang ada di kecamatan itu dinyatakan batal segingga tidak layak dihitung. Bahkan warga ada yang mengejar pegawai di kantor kecatan itu. 
       Tak lama setelah  itu, KPUD Karo melaksanakan perhitungan suara secara menyeluruh dijajaran Taneh Karo Simalem dan mengesahkan; Pasangan Calon Bupati Siti Aminah Perangin-angin ( Nomor Urut 1 ) mendapat suara terbanyak dan disusl pasangan bupati/wkl  nomor urut 9 yakni Kena Ukur Surbakti.  
       Dari awal perhitungan suara pemilih oleh  KPUD Karo  yang dihadiri Muspida Karo dan para saksi Kandidat diaula Hoten Green Garden Berastagi didesa Sempa Jaya. mendapat tantangan hiasan demo dari hampir seribuat masyawakat pendukung kedelapan calon yang dinyatakan bersuara kecil.
      Demo ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian polres TK dibantu Brimob Sumut dari Medan.Walau Pagar masuk hotel yang terbuat dari palang besi sempat bengkok , namun warga pendemo tak sempat masuk kehalaman hotel. 

Para pendemo hanya berteriak-teriak dari atas mobil pick up Eltor ( tiga berlian )  dengan menggunakan pengeras suara dan didukung teriakan yel-yel pendemo. tetapi walau demikian. KPUD Karo tetap melaksanakan perhitingan suara. Mengetahui hasil perhitungan telah selesai dan akan dilakukan pengumuman dan penetapan hasil suara maka pendemopun mulai membakar ban bekas dijalan. KPUD Karo dengan dihadiri Mispida menjukan tahapan dan membacakabn keputusan hasil suara maka pendemo mulai melakukan pelempatan dengan batu. Membuat kaca-kaca di dinding hotel pecah betantakan, bahkan ada batu yang nyasar kearah aparan pengaman maka takayal lagi aparat mengejar hendak membuburkan pendemo. Suara tembakanpun tak ayat berulang.

       Para pendemo dibal-bal. diseret dan digelandang kedalam truk polisi.
        Para pendemo ada yang dikejar kedalam rumah penduduk dan dibal-bal sambil diseret dan dimasukkan kedalam truk.
        Akibat pemukulan-pemukulan kepada pendemo itu....bumi ini khususnya di desa peceren kecamatan berastagi tepatnya di Hotel Green Garden menerima kucuran darah warga.


Add caption

           Terlihat warga pendemo membakar ban bekas
       Pendemo yang berdarah-darah setelah dibal-bali polisi
 Juka kepala sebahagian pendemo lukan dan benjol

           Inikah arti Demokrasi di Negara Republik Indonesia ( NKRI ) yang tercinta ini....?
Dokumentasi dan Penulis ; J.Albert Bukit ( Pimpinan  Sibayak Post dan Ketua LSM Karisma Sibayak )

1 komentar:

  1. Apa komentar anda sebagai Bangsa indonesia khususnya warga Kabupaten Karo terlebih yang telah berada diperantauan...?

    BalasHapus